Diagram Ilustrasi: Sirkulasi Hadley dan Zona Angin Anti Pasat
Dalam studi meteorologi dan klimatologi, dinamika atmosfer bumi sangat dipengaruhi oleh pola sirkulasi udara global. Salah satu komponen penting dalam sistem ini adalah yang sering disebut sebagai angin anti pasat. Istilah ini mungkin kurang populer dibandingkan angin pasat atau angin barat, namun perannya dalam mendistribusikan panas dan membentuk zona iklim tidak dapat diabaikan.
Secara sederhana, angin anti pasat merujuk pada angin yang bertiup di zona subtropis, khususnya yang mengalir kembali menuju zona konvergensi antar tropis (ITCZ) atau zona tekanan rendah ekuatorial. Angin ini adalah bagian dari sel Hadley, sebuah sel sirkulasi atmosfer yang dominan di wilayah tropis dan subtropis Bumi. Sel Hadley bertanggung jawab memindahkan energi dari khatulistiwa menuju lintang yang lebih tinggi.
Di wilayah lintang sekitar 30 derajat Utara dan 30 derajat Selatan, udara panas yang naik di ekuator akan mencapai ketinggian, mendingin, dan kemudian bergerak ke arah kutub secara horizontal di lapisan atas troposfer. Ketika udara ini mencapai sekitar 30 derajat lintang, ia menjadi lebih dingin dan padat, menyebabkan udara tersebut turun (subsiden) dan menciptakan zona tekanan tinggi subtropis.
Ketika udara mendarat di permukaan pada lintang 30 derajat tersebut, udara tersebut harus mengalir kembali ke zona tekanan rendah di ekuator (sekitar 0 derajat). Aliran permukaan inilah yang kita kenal sebagai angin pasat. Namun, karena adanya efek Coriolis—efek yang disebabkan oleh rotasi bumi—arah angin ini dibelokkan.
Di Belahan Bumi Utara (BBU), angin yang bergerak dari 30° LU ke 0° dibelokkan ke kanan, menghasilkan Angin Pasat Timur Laut. Sementara di Belahan Bumi Selatan (BBS), angin dibelokkan ke kiri, menghasilkan Angin Pasat Tenggara.
Lalu, di manakah angin anti pasat? Istilah ini sering digunakan untuk mendeskripsikan aliran udara di lapisan atas yang bergerak dari daerah subtropis menuju ekuator, atau secara lebih spesifik, angin yang mengalir di bagian bawah sel Hadley di antara 30 derajat dan 0 derajat lintang. Angin ini cenderung bertiup ke arah yang berlawanan dengan angin barat (westerlies) yang dominan di lintang tengah.
Meskipun secara teknis angin permukaan di zona ini adalah angin pasat (yang mengarah ke ekuator), beberapa literatur menggunakan istilah "anti pasat" untuk merujuk pada angin yang membawa kembali udara dari zona tenggelam (subsidence) subtropis ke arah zona naik (ascent) ekuatorial, yang seringkali digambarkan sebagai aliran balik yang kontras dengan pergerakan skala besar lainnya.
Pola sirkulasi yang melibatkan angin anti pasat sangat menentukan pembagian zona iklim utama di Bumi. Wilayah sekitar 30 derajat lintang, di mana udara subsiden ini menciptakan tekanan tinggi dan kondisi kering, dikenal sebagai zona gurun utama dunia. Contohnya termasuk Gurun Sahara, Gurun Arab, dan Gurun Atacama.
Kondisi udara yang turun ini sangat kering karena udara telah melepaskan sebagian besar kelembapannya ketika naik dan mendingin di dekat ekuator. Ketika udara turun kembali, ia memanas secara adiabatis, yang meningkatkan kemampuannya menahan uap air, sehingga menghambat pembentukan awan dan curah hujan.
Sebaliknya, pertemuan antara angin pasat dari BBU dan BBS di zona ITCZ menciptakan sabuk konvergensi yang kaya akan kelembaban dan menjadi pusat badai tropis dan hujan deras yang signifikan. Dengan demikian, angin anti pasat, sebagai bagian dari mekanisme pengembalian energi dalam sel Hadley, secara tidak langsung bertanggung jawab menciptakan kondisi ekstrem—baik gurun yang kering maupun hujan tropis yang lebat—di zona lintang yang berbeda.
Penting untuk membedakan antara angin anti pasat dan angin pasat itu sendiri. Angin pasat adalah angin permukaan yang bertiup dominan dari timur laut (di BBU) atau tenggara (di BBS) menuju ekuator, dan sangat penting bagi navigasi pelayaran historis. Sedangkan "anti pasat" lebih sering dikaitkan dengan aliran atmosfer yang lebih luas, seringkali di ketinggian, yang melengkapi sirkulasi tersebut, memastikan siklus energi berkelanjutan di troposfer tropis.
Secara keseluruhan, memahami sirkulasi angin di sekitar zona subtropis memberikan wawasan mendalam tentang mengapa pola cuaca dan vegetasi di lintang tertentu sangat khas. Angin anti pasat adalah mata rantai vital dalam mesin cuaca raksasa yang menjaga keseimbangan termal planet kita.