Resep Amparan Tatak Tepung Terigu Klasik dan Lembut
Amparan Tatak, atau yang sering dikenal sebagai kue lapis ala Kalimantan Selatan, adalah hidangan pencuci mulut tradisional yang memiliki tekstur lembut dan rasa manis legit yang khas. Resep aslinya sering menggunakan nasi pera, namun varian menggunakan tepung terigu menjadi pilihan populer karena lebih mudah didapatkan dan memberikan konsistensi yang sangat halus serta padat. Kue ini identik dengan warna-warni yang cantik, biasanya terbagi menjadi lapisan cokelat dan putih, melambangkan keharmonisan. Memasak Amparan Tatak memerlukan sedikit kesabaran, namun hasilnya sangat memuaskan.
Bahan Utama yang Dibutuhkan
Untuk membuat Amparan Tatak dengan basis tepung terigu yang sempurna, pastikan semua bahan dalam suhu ruang:
Tepung terigu protein sedang: 300 gram (ayak halus)
Santan kental instan: 800 ml
Gula pasir: 250 gram (sesuaikan selera)
Telur ayam: 4 butir (ukuran sedang)
Garam: 1/2 sendok teh
Vanili bubuk: 1/4 sendok teh
Pewarna makanan (merah muda, cokelat, atau hijau): Secukupnya
Minyak sayur atau margarin cair: 2 sendok makan (untuk melumasi loyang)
Langkah-Langkah Membuat Adonan
Kunci keberhasilan Amparan Tatak terletak pada pengadukan yang merata dan proses pengukusan yang bertahap.
Persiapan Adonan Dasar: Dalam wadah besar, kocok lepas telur, gula pasir, garam, dan vanili hingga gula larut. Tidak perlu sampai mengembang, cukup tercampur rata.
Pencampuran Santan dan Terigu: Masukkan tepung terigu yang sudah diayak sedikit demi sedikit sambil terus diaduk perlahan. Kemudian, tuangkan santan secara bertahap. Aduk terus hingga adonan benar-benar halus, tidak bergerindil, dan homogen.
Pembagian Adonan: Bagi adonan menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian biarkan berwarna putih, dan bagian lainnya beri pewarna sesuai selera (misalnya, cokelat atau cokelat tua).
Persiapan Pengukusan: Siapkan loyang ukuran 20x20 cm atau sesuai selera. Lumasi dasar dan dinding loyang dengan sedikit minyak atau margarin. Alasi dasar loyang dengan plastik tahan panas jika perlu.
Pengukusan Lapisan Pertama: Panaskan panci pengukus hingga air mendidih dan uapnya banyak. Tuang lapisan pertama (misalnya warna putih) sekitar 1/5 dari total adonan ke dalam loyang. Tutup rapat dan kukus selama 7-10 menit hingga permukaannya set (tidak cair lagi).
Pengukusan Bertahap: Buka tutup kukusan, tuangkan lapisan kedua (misalnya warna cokelat) di atas lapisan pertama yang sudah matang. Tutup kembali dan kukus lagi selama 7-10 menit. Ulangi proses ini secara bergantian hingga semua adonan habis. Pastikan setiap lapisan benar-benar matang sebelum menuang lapisan berikutnya agar kue tidak menyatu dan lapisannya terpisah sempurna.
Lapisan Terakhir: Setelah lapisan terakhir masuk, kukus kue selama kurang lebih 25-30 menit untuk memastikan bagian tengah matang sempurna.
Pendinginan dan Pemotongan: Angkat loyang dari kukusan. Biarkan kue benar-benar dingin di suhu ruang, lalu masukkan ke dalam kulkas minimal 4 jam atau hingga benar-benar padat. Setelah dingin, keluarkan dari loyang dan potong-potong sesuai selera.
Tips Agar Hasil Maksimal
Meskipun resep ini relatif mudah, ada beberapa trik yang dapat Anda terapkan agar resep amparan tatak tepung terigu Anda menghasilkan kue yang cantik:
Saring Adonan: Jika setelah diaduk masih terasa ada gumpalan kecil, saring adonan menggunakan saringan halus. Ini kunci tekstur yang sangat mulus.
Jangan Buka Kukusan Terlalu Sering: Setiap kali membuka tutup kukusan, uap panas akan hilang dan proses pematangan lapisan baru akan terhambat, menyebabkan lapisan tidak menempel sempurna.
Menjaga Jarak Lapisan: Jika lapisan Anda kurang menempel (misalnya ada celah tipis antara putih dan cokelat), coba tambahkan waktu pengukusan lapisan sebelumnya menjadi 12 menit, atau tusuk-tusuk sedikit permukaannya sebelum menuang lapisan baru.
Penggunaan Santan: Gunakan santan segar jika memungkinkan, atau pastikan santan instan yang Anda gunakan berkualitas baik untuk rasa gurih yang otentik.
Amparan Tatak ini paling enak dinikmati saat sudah benar-benar dingin dan padat, teksturnya akan terasa kenyal namun lembut saat digigit, berbeda dengan kue lapis biasa yang mungkin lebih alot. Selamat mencoba!